1.
PENGERTIAN MANAJEMEN
ASET DAN LIABILITAS/ASSET AND LIABILITY MANAJEMENT (ALMA)
Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau
dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana beberapa manfaat ekonomi masa depan (s) dapat diharapkan mengalir ke
perusahaan. Kepemilikan aset itu sendiri adalah tidak berwujud.
Manajemen Aset
didefinisikan menjadi sebuah proses pengelolaan segala sesuatu baik berwujud
dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomik, dan mampu mendorong
tercapainya tujuan dari individu dan organisasi. Melalui proses manajemen yaitu
POLC planning, organizing, leading dan controling agar dapat dimanfaatkan atau
dapat mengurangi biaya (cost) secara effisien dan effektif.
Manajemen Liabilitas
yaitu kemampuan bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua
kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabah.
Penggelolaan atas
Reserve Requirement (RR) atau Primary Reserve (PR) atau Giro Wajib Minimum
(GWM) sesuai dengan ketentuan BI dan secandary Reserve (SR). Risiko yang dapat
timbul dalam Manajemen liabilitas yaitu risiko pendanaan dan risiko bunga.
2.
RUANG
LINGKUP ALMA
ALMA adalah manejemen
struktur neraca bank dengan tujuan untuk mengoptimalkan pendapatan dan
meminimalkan biaya dalam batas-batas risiko tertentu. Risiko-risiko ALMA dalam
suatu bank pada umumnya berupa:
a. Financing risk,
yaitu debitur akan memenuhi kewajibannya (keterlambatan angsuran atau
pelunasan) tepat pada waktunya. Risiko kredit dapat menimbulkan risiko
likuiditas.
b. Liquidity risk,
yaitu risiko bahwa bank tidak dapat memenuhi kewajibannya pada waktunya atau
hanya dapat memenuhi kewajiban melalui pinjaman darurat (bagi hasil yang
tinggi) dan atau menjual aktivanya dengan harga yang rendah.
c. Pricing risk,
yaitu risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bagi hasil, menentukan bentuk
penurunan margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya nilai
aktiva. Risiko ini sebagai akibat Net Interest Margin (NII) atau tidak
terpenuhinya likuiditas, atau terjadinya gap karena tidak tepatnya perhitngan
pricing atas asset dan liabilitas.
d. Foreign
exchange risk, yaitu risiko
kerugian sebagai akibat perubahan tingkat kurs terhadap “open position” karena
adanya pergerakan kurs yang merugikan.
e. Gap risk,
yaitu risiko kerugian dari ketidakseimbangan interest rate maturity karena
adanya pergerkan tingkat bunga yang merugikan.
f. Kontinjen risk,
yaitu risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen, contohnya bank
garansi dan kontrak valuta asing berjangka.
Risiko likuiditas
adalah risiko yang ada diperbankan yang biasanya timbul dari cara bank
mengelola primary dan secondary rerserve serta pendanaannya sehari-hari. Risiko
yang ada dalam pengelolaan Primary rerserve dapat berupa:
a) Reserve
yang dikelola terlalu tinggi dari yang dibutuhkan.
b) Reserve
requirement tidak dapat dipenuhi sehingga berakibat dikenakan pinalti atau
sanksi oleh bank indonesia serta timbulnya masalah bagi bank sendiri.
Merkur Futur Safety Razor - Merkur Futur Safety Razor - deccasino.com
BalasHapusMerkur Futur Safety Razor (90) The Merkur Futur has a 바카라 long, comfortable handle, with the same head as the standard Merkur Safety 메리트카지노 Razor. It 온카지노 is a